This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday 17 March 2012

Gaya Gesekan Melintang (Fs) antara ban kendaraan dan permukaan jalan

Gaya gesekan melintang (Fs) adalah besarnya gesekan yang timbul antara ban dan permukaan jalan dalam arah melintang jalan yang berfungsi untuk mengimbangi gaya sentrifugal.

Koefisien gesekan melintang (f) : perbandingan antara Fs dan gaya normal yang bekerja.

Besarnya f dipengaruhi oleh :
  • jenis dan kondisi ban
  • tekanan ban
  • kekasaran permukaan perkerasan
  • kecepatan kendaraan
  • keadaan cuaca
Nilai f yang dipergunakan untuk perencanaan haruslah nilai yang telah mempertimbangkan faktor keamanan si pengemudi, bukan nilai maksimum.
untuk kecepatan rendah, maka f tinggi.
untuk kecepatan tinggi, maka f rendah.

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku f = - 0,00065 V + 0,192

Untuk kecepatan rencana antara 80- 112 km/jam berlaku f = - 0,00125 V + 0,24

Friday 16 March 2012

Radius minimum atau derajat lengkung maksimum

Radius minimum atau derajat lengkung maksimum adalah lengkung tertajam yang dapat direncanakan untuksatu nilai kecepatan rencana yang dipilih pada satu nilai superelevasi maksimum.

Nilai radius minimum harus dihindari karena menimbulkan rasa tidak nyaman pada pengemudi berkecepatan tinggi.

Untuk mencari R min dapat dipergunakan rumus dibawah ini :

R min = V^2 / 127 ( e maks + f maks)

atau

D maks = 181913,53 (e maks + f maks) / V^2

Tabel dibawah ini menyajikan nilai R min dan D maks untuk beberapa kecepatan rencana.

Quality control

Perencanaan konstruksi : mencipkan design kontruksi yg aman dan modern dengan mengakomodir semua aspek kebutuhan fungsi bangunan (konstruksi), keinginan client dan keindahan arsitektural.
Pelaksanaan konstruksi : dicapai dengan pengukuran, testing, pemeriksaan agar mutu material yang dihasilkan sesuai dgn spesifikasi teknis serta pengawasan terhadap kualitas struktur yang dihasilkan.

Tahapan quality control :
  • penerimaan material
  • selama proses fabrikasi
  • saat selesai pekerjaan
Quality control membutuhkan biaya, tetapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan kerugian materi dan moril.
Apabila kualitas struktur sangat rendah, pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan struktur (collapse).
Pembongkaran kontruksi beton harus dihindari kaarena :
  • mengganggu kekuatan kontruksi secara keseluruhan
  • membutuhkan biaya tambahan yang harus ditanggung kontraktor
  • mengganggu jadwal pelaksanaan pekerjaan
  • mempengaruhi kondite perusahaan
Quality control saat pelaksanaan kontruksi
Hal2 yang diperhatikan adalah :
  1. tidak ada kesalahan ukuran dari cetakan, pemasangannya harus tegak lurus, penempatan elemen2 struktur benar2 sesuai
  2. pemeriksaan baja tulangan (ukuran, penempatan)
  • panjang penyaluran
  • sambungan tul balok dan kolom
  • sambungan tulangan plat lantai dan balok
  • jarak antar tulangan atas dan bawah, terutama pada plat lantai
  • beton deking
3. selama pelaksanaan pengecoran
  • perencanaan campuran (mix design)
  • pemeriksaan slump
  • pengawasan mutu beton dgn sampel silinder dan kubus.

a) jumlah sampel : 1 buah tiap 10 cm^3 coran (beton kelas I), 1 buah tiap 20 m3 coran (beton kelas II), 1 buah tiap 50 m3 coran (beton kelas III)

b) faktor konversi :

f'ck (kubus 150 mm) = 0,97 f'ck (kubus 100 mm)
f'ck (kubus 200 mm) = 0,95 f'ck (kubus 150 mm)
f'ck (kubus 200 mm) = 0,90 f'ck (kubus 100 mm)
f'ck (kubus 200 mm) = 1,18 f'ck (kubus 150/300 mm)
  • jarak jatuh mortal <>
  • bila pengecoran dilakukan dibawah air, maka menggunakan pipa , tidak boleh dilakukan pengecoran kering
  • dilakukan pemadatan (dgn vibrator)
  • retak2 rambut yang timbul harus disiram dgn air semen
  • selama proses pengerasan, beton harus dirawat terus menerus
Quality control pada saat selesai pekerjaan
  1. posisi dan ukuran elemen struktur harus sesuai rencana
  2. bila permukaan beton keropos atau ada tulangan yang terlihat harus segara ditanggulangi
  3. bila mutu beton meragukan dapat dilakukan tet langsung dilapangan
contoh konversi kuat beton berdasarkan umur (k 350, kubus 200 x 200 mm)

f' ck (3 hari) = 0,40 f' ck (28 hari)
f' ck (7 hari) = 0,65 f' ck (28 hari)
f' ck (14 hari) = 0,82 f' ck (28 hari)
f' ck (3 hari) = f' cr - 8 N/mm2

Sumber dan jenis Limbah Padat

Sumber timbulan sampah :
  1. pemukiman
  2. perdagangan
  3. Industri
  4. Institusi (kantor, sekolah)
  5. Rumah sakit
  6. pertanian, perternakan, perkebunan
  7. tempat umum(tempat rekreasi, jalan, taman)
  8. lap. udara, pelabuhan laut
  9. water and waste water treatment plant
Jenis2 sampah :
  1. Garbagge (sampah basah) >> sampah dari bahan organik, yang dapat membusuk dalam keadaan basah, pada suhu 20-30 dejat C.
  2. Rubbish ( sampah kering) >> samaph dari bahan organik maupun anorganik. sulit membusuk. contoh : sampah logam (kaleng, seng). sampah non-logam (kertas, plastik, kaca)
  3. Dash n Ash (debu dan abu) >> dari bahan organik dan anorganik, mudah berterbangan. >>abu : hasil pembakaran proses kimia >>debu : hasil proses mekanis
  4. Demolition and contraction wastes >> sampah sisa bangunan, seperti puing2 genteng, tembaok, dll.
  5. Bulky wastes >> sampah barang2 bekas, seprti TV, lemari es.
  6. Hazardous Wastes >> sampah berbahaya (B3) >>patogen : RS, lab klinis.>>beracun : kertas pembungkus pestisida>>mdh meledak : mesiu >>radio-aktiv : sampah nuklir
  7. water and waste water treatment plant >> sampah hasil pengolahan air bersih maupun air kotor, berupa gas atau lumpur.
Faktor2 yang mempengaruhi macam, jenis, dan besarnya timbulan sampah :
  1. jenis bangunan yang ada
  2. tingkat aktivitas
  3. iklimmusimletak geografis
  4. letak topografi
  5. jumlah penduduk
  6. periode sosial ekonomi
  7. tingkat teknologi
Dengan mengetahui jenis, macam serta besarnya timbulan maka akan memudahkan pengelolaan samaph secara komunal, terutama di kota besar.

Gaya Sentrifugal

Gaya Sentrifugal adalah gaya yang bekerja pada saat suatu kendaraan bergerak diatas jalan datang ataupun miring.
Gaya ini mendorong kendaraan keluar dari jalurnya, berarah tegak lurus terhadap gaya kecepatan.
Gaya ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada si pengemudi.

F = m . a
dimana : m = G/g
Karena a = V^2/R
maka :
F = G. V^2 / g R
dengan :
R = jari-jari lengkung lintasan.

Untuk dapat mempertahankan kendaraan pada sumbunya, maka diperlukan gaya yang dapat mengimbangi gaya sentrifugal.
Gaya tersebut berasal dari :
  • Gaya gesekan melintang antara ban kendaraan dengan permukaan jalan.
  • Komponen berat kendaraan akibat kemiringan melintang permukaan jalan.