Monday 12 March 2012

Kereta Apui, Nasibmu Kini

Pertemuan 5 – Rekayasa Jalan Rel
Kamis, 06 Oktober 2011
Dosen : Dr. Ir. M. Isya, M.T.

Awalnya kelas ini di koordinasi oleh Pak NurFadhly. Di KRS Online, kita semua milih nama beliau. Karena mahasiswa yang masuk bidang transportasi tahun ini overload, jadilah dibagi 3 kelas. Aku kena kelas A, dengan dosen pengajar, Pak Isya dan Pak Syarifuddin. Dua minggu pertama, aku masuk ruang Pak Nurfadhly, kemudian minggu ke 3 dan 4 masuk Pak Syarifuddin, dan akhirnya pada minggu ke 5, masuk Pak Isya. Aku duduk paling depan. Biar asik.

Lanjut ke kuliah aku aja yaa...
Hari ini, Pak Isya belum tau apa saja yang sudah diberikan oleh Pak Syarifuddin di kelas ini. Jadi kami ngobrol tentang Kereta Api Aceh.

Cerita kereta api aceh bukan dongeng lho. Benar-benar ada. Sejarah kereta api aceh itu sangat banyak artikelnya di internet. Aku pernah browsing beberapa kali. Kereta api aceh itu bahan bakarnya kayu. Jadi setiap beroperasi ada beberapa gerbong yang dikhususkan untuk membawa kayu bakar.

Di Indonesia, semakin hari, moda kereta api semakin hari semakin menghilang. Akhir-akhir ini, di beberapa kota di Pulau Jawa, moda kereta api pernah juga berhenti beroperasi. Padahal di negara-negara maju, industri kereta api semakin berkembang. Bahkan menjadi transportasi perkotaan. Karena kereta api merupakan moda transportasi massal, yang dapat mengangkut orang maupun barang dalam jumlah yang banyak. Kembali ke kereta api aceh. Apa yang menyebabkan kereta api aceh hanya tinggal sejarah?

Kereta api aceh sekarang hanya tinggal kenangan. Ada beberapa hal yang menyebabkan kereta api aceh harus berhenti beroperasi, antara lain:

Kereta api aceh tidak sanggup bersaing dengan moda transportasi lainnya.
Kereta api aceh pada tahun 1975an itu beroperasi di lintas timur aceh. Hadirnya moda transportasi lain seperti bus yang mempunyai kecepatan lebih besar daripada kereta api menyebabkan kereta api tidak mampu bersaing dan harus berhenti. Kenyamanan yang diberikan oleh bus lebih besar, daripada kereta api pada zaman dulu. Dengan menggunakan bus, penumpang dapat tidur dalam perjalanan, dan sampai di tujuan lebih cepat. Kata Pak Isya, dulu kalau naik kereta api itu lambat lajunya, dan pakaian jadi bolong-bolong ke limbah pembakaran kayu. Hihihiii.

Geometrik lintasan kereta api.
Tanjakan yang tinggi dan kecepatan yang rendah menyebabkan kereta api aceh tidak dapat beroperasi pada musim hujan.

Tidak efisien.
Lebar spur kereta api aceh sekitar 700 mm (wikipedia.org), sedangkan lebar spur kereta api sumatera utara 1067 mm. Maka ketika sampai di Pesitang, Aceh Tamiang, penumpang harus berganti kereta. Hal ini menyebabkan penumpang malas menggunakan kereta api.

Manajemen Internal.
Harga tiket di loket dengan di luar (calo) beda. Lebih murah di luar. Jadi pemasukan untuk perusahan berkurang, sehingga tidak bisa beroperasi.

***

Terlepas dari hal itu, sebenarnya moda transportasi kereta api saat ini sedang direncanakan kembali. Ada Asian Trans Highway seperti monorail, dan trans Sumatera juga sedang direncanakan. Tetapi, industri kereta api memerlukan investasi yang besar pada awalnya, menyebabkan kendala pelaksanaan dalam waktu dekat.

Di mata kuliah ini, kurikulum menuntut pembahasan tentang rel kereta api pada masa lalu, tetapi perkembangan teknologi di bidang kereta api menuntut kita harus tau tentang kereta api pada masa sekarang.

Penggunaan multimoda sebenarnya sangat berguna untuk perkembangan sistem transportasi. Hal ini dapat membantu meminimalkan kemacetan dan kerusakan jalan raya yang terjadi setiap tahunnya. Pendistribusian barang-barang berat seperti mobil baru dan lainnya dapat menggunakan jalur laut atau kereta api. Sehingga beban yang diterima oleh perkerasan jalan berkurang. Tetapi, intermoda di Kota Banda Aceh belum memungkinkan hal ini dilakukan. Karena intermoda untuk terminal luar kota (bus), terminal angkutan dalam kota, lapangan terbang, dan pelabuhan tidak dihubungkan oleh sutu intermoda yang memungkinkan akses ke semua arah.

Untuk hari ini, sekian dulu ya. Minggu depan, Pak Isya akan menyiapkan bahan yang lebih terarah dan fokus pada jalan rel.

Ditulis Oleh:
Juliana Fisaini
Mahasiswi Teknik Sipil Unsyiah

0 comments:

Post a Comment